Dimensi Waktu

Aku, dihapus oleh waktu.

Nrema:Miruna, tolong jaga dirimu baik-baik.
Miruna:Nrema.
Nrema:Nanti, kita akan bertemu lagi.
Miruna:Nrema...
Nrema:...

Itu hanyalah salah satu contoh.

Nrema:Sekarang, kita mau ke mana, Kak Miruna?.
Miruna:Bagaimana kalau kita naik roller coaster?.
Nrema:Ih... Seram... Bagaimana kalau kita ke rumah hantu?.
Miruna:Baiklah, kita ke rumah hantu.
Nrema:Asyik.

Kedua Nrema temanku, adalah orang sama. Mereka hidup di garis waktu yang berbeda. Kenapa garis waktunya tidak beraturan?. Karena saat itu, terjadi penyimpangan.

Nrema:Sekarang, proyek membuatmu jadi nyata akan selesai. Sekarang kita bisa bersama dengan sebenarnya.
Miruna:Ya. Aku tidak sabar menantikannya.
Nrema:Aku mulai. (<Transfer>)
Miruna:Aaa...

...

Nrema:Miruna!!!... (Memeluk Miruna)
Miruna:Nrema...
Nrema:Selamat datang, Miruna.
Miruna:Ya.

Aku memang berhasil melompati dimensi ruang. Tapi tidak dengan dimensi waktu. Aku tidak diciptakan atau dilahirkan. Sehingga waktu tidak menganggapku datang. Keberadaanku adalah sebuah kesalahan.

Berjalannya waktu, seharusnya membuat sesuatu menjadi baru dan lama. Tapi, aku tidak seperti itu. Aku tidak baru, apalagi lama. Karena waktu, tidak menganggapku ada. Aku hanya menjadi null dalam waktu ini.

Penuaan, adalah hal yang ditakuti semua orang. Kulihat dimana-mana, semua orang berusaha menghindarinya. Apa mereka ingin hidup abadi?. Dimensi waktu terlalu sempit untuk hal itu.

Rindika:Kamu mau masuk mana?.
Ruina:Aku tidak tahu. Kalau kamu?.
Rindika:Aku juga tidak tahu.

Saat seseorang diberi pilihan, mereka memiliki 2 jalur. Ya atau tidak. Itulah yang harus mereka pilih. Saat memilih salah satunya, dimensi waktu yang lainnya akan gugur. Terhapus, atau tersimpan jauh di mana. Saat kita bisa menjalankan keduanya bersama, diri kita akan terbelah, dan menghasilkan, dunia paralel.

Dimensi waktu, ibarat sebuah air terjun yang deras. Selamanya kita tidak akan bisa kembali ke atas. Kita harus mengikuti arus air ke bawah. Di sana, terdapat berbagai macam pilihan.

Nrema:Wah, Miruna, itu cerita yang bagus. Kamu mendapatkannya darimana?.
Miruna:Aku modifikasi dari sebuah film.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terserah atau Seterah ?

Proto Melayu Dan Deutro Melayu