Buaya yang Kesepian dan Seekor Kelinci

Pada suatu hari, di sebuah tempat penampungan hewan, ada banyak sekali binatang, seperti anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. Tidak hanya hewan yang biasa kita lihat sehari-hari, tempat penampungan hewan ini juga mempunyai binatang-binatang buas, seperti harimau, singa, dan buaya. Para binatang di sana bermain bersama satu sama lainnya dengan gembira. Itulah kehidupan sehari-hari para binatang di tempat penampungan hewan.

Suatu hari, terjadi insiden dimana seekor buaya menggigit ekor kucing. Hal ini membuat Flyra, pemilik tempat penampungan hewan menjadi sangat marah. Flyra memutuskan untuk mengembalikan semua buaya kembali ke alam. Namun, hanya tersisa satu buaya di sana karena truknya sudah penuh muatan. Truk itu pergi mengembalikan buaya-buaya kembali ke alam.

Beberapa hari telah berlalu, sang buaya nampak sedih. Dia hanya melihat binatang-binatang lainnya bermain satu sama lain. Kondisinya itu membuat sang kelinci tertarik menghampirinya. "Apa yang terjadi padamu, Buaya?. Kamu terlihat sedih sejak kejadian itu. Apa kamu merindukan teman-temanmu?.", tanya kelinci.

Sang kelinci memberanikan diri bertanya pada buaya. Meski dalam hatinya takut, sang kelinci tetap berani bertanya padanya. Perlahan tapi pasti, sang buaya membuka mulutnya. "Apa ini?. Apa dia mencoba untuk memakanku?.", kata kelinci dalam hatinya.

"Kamu kelinci yang sangat baik. Kamu yang pertama kali berbicara padaku sejak insiden itu. Jangan takut!. Aku tidak akan memakanmu. Aku merindukan teman-temanku. Namun, bukan itu yang menyebabkan aku sedih.", kata buaya. "Lalu, kenapa?.", tanya kelinci lagi. "Semuanya terlihat takut padaku. Saat aku mencoba bermain dengan mereka, semuanya terlihat marah padaku karena yang dilakukan salah satu temanku. Padahal, itu bukan kesalahanku. Aku tidak bisa bermain lagi dengan semuanya.", jawab buaya. Melihat kondisi buaya yang seperti itu, sang kelinci mempunyai sebuah ide.

"Bagaimana kalau kita mencoba bermain dengan semuanya lagi?. Kali ini, aku akan menemanimu. Kamu harus mencobanya.", kata kelinci. "Itu ide yang bagus. Aku ingin mencobanya. Aku harus mencobanya!.", kata buaya dengan keras. "Sekarang, mari kita mencobanya!.", ajak kelinci. Lalu, buaya dan kelinci itu pergi.

Mereka pergi ke arah kerumunan di depan mereka. Dan saat mereka sudah sampai, "Apa itu?. Monster itu ke sini.", kata kucing. "A, aku takut.", kata anjing. "Kenapa kamu membawa dia kembali ke sini?.", kata kelinci yang lain.

"Hentikan!!!.", teriak kelinci. "Kenapa kalian semua seperti itu padanya?. Itu bukan kesalahannya. Dia buaya yang baik.", kata kelinci. "Tapi, aku... takut.", kata anjing. "Kami juga ingin bermain bersamanya lagi.", kata kucing.

Lalu, beberapa rubah datang ke kerumunan. Mereka memberikan sebuah ide. "Bagaimana kalau kita menutup mulut buaya agar semua bisa bermain.", kata rubah. "Itu ide yang bagus.", teriak semuanya.

Kemudian, beberapa binatang pergi ke kamar Flyra. Mereka mengambil lakban dan melingkarkannya ke mulut buaya. Kelinci berkata, "Sekarang, semuanya bisa bermain bersama lagi.". Para binatang itu bermain bersama lagi dengan gembira.

---

Flyra:(Datang)Loh, kenapa mulut buayanya dilakban?.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terserah atau Seterah ?

Proto Melayu Dan Deutro Melayu