Iolu Hampir Saja Diculik

"Dadah, Iolu!.", kata Futami sambil pergi. Hari ini, Futami dijemput di sekolah. Katanya, dia mau pergi. Jadinya, Futami tidak bisa bareng Iolu.

Futami adalah teman Iolu. Kami suka pulang bersama. Rumah Iolu dekat dari sekolah. Jadi, Iolu suka jalan sama Futami.

Saat pulang bersama, kami suka jalan-jalan. Kami suka melihat bunga, serangga, bahkan jajan bersama. Setelah itu, kami pulang ke rumah. Iolu suka berjalan bersama Futami.

Langkah-langkah kaki kecil Iolu menyusuri jalan pulang ke rumah. Iolu melihat awan-awan yang ada di langit. Awan-awan itu berwarna sangat gelap, seperti mau menangis. Iolu harus cepat!, Iolu tidak mau dimarahi karena kehujanan.

Saat memikirkan itu, Iolu mempercepat langkah Iolu. Tiba-tiba, sebuah mobil menghampiri ke arah Iolu. Mobil itu berhenti di samping Iolu. Iolu tidak tahu mobil siapa itu.

Pintu mobil itu terbuka. Ada seseorang berpakaian hitam-hitam keluar dari sana. "Adik, ayo masuk ke dalam!. Sudah mau hujan.", katanya. Iolu tidak tahu siapa dia dan kenapa dia mau Iolu masuk?.

"Ayo masuk!. Nanti paman kasih kue dan permen.". Kue?. Iolu suka kue. Tapi, di rumah Iolu sudah banyak kue.

Saat Iolu sadar, tangan orang itu sudah memegang tangan Iolu. Pegangannya sangat kuat. Iolu tidak bisa bergerak. Padahal, Iolu tidak mau masuk ke sana!!!.

Orang itu terus menarik Iolu. Tapi Iolu tidak mau ditarik olehnya. Saat itu, tiba-tiba ada petir berbunyi sangat keras. Iolu sangat takut dan menundukkan kepala Iolu.

Lalu, ada kakak-kakak muncul dari belakang. "Jangan apa-apakan dia!.", kata kakak itu. Dia memukul paman itu dan menyelamatkan Iolu. Paman itu langsung pergi dengan mobilnya.

"Kamu tidak apa-apa?.". "Iolu tidak apa-apa, Kak.". "Um... Iolu, apa rumahmu masih jauh dari sini?. Biar Kakak antar, ya?!.", kata kakak itu. "Rumah Iolu sedikit lagi sampai.", kata Iolu.

"Nanti kamu terkena seperti itu lagi. Kakak antarkan aja, ya?!.", kata kakak itu sambil menggandeng tangan Iolu. Iolu hanya menggangguk saat kakak itu sudah menggandeng Iolu. kakak itu mengantar Iolu sampai rumah Iolu. Iolu mengajak kakak tadi bermain di dalam dan dia mau ke dalam kamar Iolu.

Iolu senang, bisa bermain sama kakak yang baik itu. Kami bermain rumah-rumahan dan boneka-boneka. Kakak itu juga menemani Iolu makan kue. Dia kakak yang baik.

"Oh, ya. Nama Kakak siapa?. Iolu mau tahu.", kata Iolu. "Yurina." , jawab kakak itu. "Kakak pulang dulu, ya, Iolu?!.", katanya. "Ya, Kak Yurina.".

Kakak itu melangkah keluar rumah Iolu. Tiba-tiba saja, hujan turun sangat deras. Kakak itu kembali ke rumah Iolu dengan sangat basah. "Iolu, Kakak main lagi, ya?!.".

---

Futami:Jadi, bagaimana dengan Kakak itu?.
Iolu:Kak Yurina menginap di rumah Iolu. Kak Yurina sedang demam.
Futami:Ooo...

Yurina:(Tidur bersin)

Iolu:Hmmmpppf...
Futami:Kenapa, Iolu?.
Iolu:Iolu tidak ditanya?.
Futami:Tidak perlu. Yang penting, Iolu tidak jadi diculik.

---

Iolu:Futami, kemarin kamu kemana?.
Futami:Aku ke toko kue. Aku beli... (Mengambil)
Iolu:...
Futami:...ini untukmu.
Iolu:(Menerima)Terima kasih, Futami.
Futami:(Mengambil)Ayo kita makan bareng!.
Iolu:Ya.
Futami:(Makan)
Iolu:(Makan)

---

Rindika:Kakak kemana, ya?. Dari kemarin belum pulang.
Ruina:(Datang)Rindika, kamu kenapa?.
Rindika:Tidak kenapa-napa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terserah atau Seterah ?

Proto Melayu Dan Deutro Melayu