Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan obat terlarang. Adalagi singkatan lainnya, namanya Napza. Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Singkatan itu sering mendapat stigma negatif. Dibalik itu, narkotika ada fungsi yang bermanfaat.

Dalam bidang kedokteran, sebagian zat narkotika berguna untuk fungsi kedokteran. Karena hal itu sesuai dengan "tidak ada sesuatu yang tidak berguna". Lantas, apakah yang membuat zat-zat tersebut berbahaya?. Padahal mereka mempunyai fungsi dibaliknya.

Nampaknya, kita harus kembali pada "segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik". Seperti olahraga, kalau dilakukan berlebihan, bukannya sehat, malah akan sakit. Itu juga sama. Hanya saja, kita tidak mengetahui kadar dan fungsinya dan fatal bila salah tentangnya.

Oleh karenanya, yang menentukan suatu kadar yang dipakai manusia adalah manusianya sendiri. Seperti yang telah diuraikan di atas. Kita harus benar-benar mengetahui fungsi suatu barang sebelum kita memakainya. Termasuk dalam hal ini yakni bahaya dan efek samping.

Maka, muncullah yang dinamakan coba-coba. Awalnya coba-coba, tapi lama-kelamaan ketagihan. Itu karena sifat narkoba yang demikian, selalu ingin menambah. Inilah bahaya laten dan utama yang harus kita jauhi dan hindari.

Karena jika tidak, itu akan memotong dan merusak syaraf otak kita. Bayangkan seperti TV. Jika kita potong satu-persatu kabel komponen di dalamnya secara acak, maka lama-kelamaan pasti akan mati. Itulah efek narkoba bila masuk ke tubuh kita.

Ada 2 jenis tindakan yang dapat dilakukan, preventif dan represif. Preventif intinya mencegah secara halus. Represif intinya menindak secara tegas. Kedua jenis ini mempunyai fungsi dan efek yang berbeda.

Preventif dapat dilakukan untuk mencegah. Mencegah berarti bagi orang yang belum, jangan sampai terjerumus!. Tidak boleh ikut dengan yang lain!. Jaga sampai bersih!.

Represif dapat dilakukan untuk menindak. Bila ada yang mau pakai narkoba sembarangan, tindak!. Jika ada orang yang menyalahgunakan narkoba dengan sengaja, tindak!. Kalau masih keterlaluan, ciduk!.

Lalu, ada pilihan, korban dan pelaku. Kalau orang itu tidak tahu itu narkoba, maka dia korban. Kalau orang itu tahu narkoba dan membagikannya, maka dia pelaku. Yang susah, bila serigala berbulu domba, pelaku yang menyamar sebagai korban.

Perlakuan kepada mereka berdua mungkin berbeda. Yang namanya korban, harus dilindungi, rehabilitasi. Lain lagi pelaku, harus diberi sanksi. Jangan sampai pelaku dilindungi.

Sekian mengenai penyalahgunaan. Namanya saja peng(ny)-salah-guna-an. Salah, berarti tidak benar dan guna, adalah fungsi. Berarti ada fungsi sebenarnya makanya disebut penyalahgunaan.

Intinya, jangan digunakan!. Daripada ketidaktahuan itu menyebabkan penyalahgunaan, lebih baik tidak usah digunakan. Cari yang baik, seperti menulis, menggambar, menyanyi misalnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terserah atau Seterah ?

Proto Melayu Dan Deutro Melayu