Rasa di Lidah

Hai, hai. Kami kembali lagi. Setelah sekian lama tidak muncul, akhirnya kami datang. Ada yang merindukan kami?.

Tidak ada.

Uuuhhh... Padahal aku menunggu penampilan pertama setelah sekian lama aku tidak ada.

Kalau begitu, kali ini kita akan bahas apa?.

Tentu saja. Bukan tentang matematika.

He?.

Melainkan tentang biologi, tapi sedikit saja.

Maksudnya?.

Ada yang ingat, fungsi lidah untuk apa?.

Untuk mengecap dan melumatkan serta menelan makanan, bukan?.

Benar. Rasa apa saja yang ada di lidah.

Itu mudah. Dari depan lidah yang bisa menjulur keluar, ada manis, asin, asam, pahit.

Rame rasanya.

He?. Apa tadi?.

Bukan apa-apa. Tapi tahu tidak?. Ternyata, lidah kita tidak dibagi rasanya seperti itu.

Lalu seperti apa?.

Misalnya, kamu makan obat. Kamu taruh di lidah bagian mana?.

Tentu saja di bagian ujung yang manis.

Saat ditelan, masih manis?.

Tetap pahit.

Begitu pula kalau kamu taruh di bagian lidah yang lain. Rasa obat yang pahit akan tetap pahit.

Lalu, apa yang akan kita bahas kali ini?.

Tentang itu. Ternyata, pembagian seperti itu tidak benar. Kita bisa merasakan berbagai rasa di bagian manapun.

Maksudnya?.

Kita bisa merasakan permen manis di bagian lidah yang pahit, atau obat yang pahit di bagian yang manis.

Lalu, pembagian itu gunanya untuk apa?.

Pembagian tersebut adalah dimana reseptor rasa paling kuat. Rasa manis paling kuat ada di ujung lidah luar, sementara paling lemah di ujung lidah dalam. Berlaku sebaliknya untuk rasa pahit.

Ummm... Apa itu reseptor rasa?.

Itulah pentingnya kamu belajar. Jangan hanya belajar dariku saja, ya?!.

He?...

Baiklah. Saatnya aku pergi.

Awas ya, kau ini?!!!.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terserah atau Seterah ?

Proto Melayu Dan Deutro Melayu